Link Shopee Disini

FIFA telah melarang, kenapa masih bisa menembakan gas air mata di stadion Kanjuruhan?





Cirebon, Banaspati -- Polisi menembakkan gas air mata ke tribun penonton saat pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (10 Januari). 


Dalam Peraturan Keselamatan dan Keamanan Stadion FIFA, FIFA menyatakan bahwa penggunaan gas air mata atau gas pengontrol massa dilarang. 


Baca juga: Begitu banyak manfaat berkeringat bagi tubuh kita, marilah berolahraga agar badan kita tetap sehat


Namun, kenyataan di lapangan berbeda dengan aturan FIFA, yang harus dipatuhi sepenuhnya oleh PSSI, penyelenggara kompetisi, klub, dan panitia penyelenggara. 


                                            Iklan

 

Polisi yang bertugas mengamankan pertandingan antara Arema dan Persebaya menembakkan gas air mata ke tribun penonton untuk menenangkan pendukung yang marah setelah Bajul Ijo ditangkap karena Singo Edan dalam hasil imbang 2-3. 


FIFA larangan penggunaan gas air mata yang terkandung dalam Bab III tentang Wasit dan Bab 19 tentang Wasit. 


Baca juga: Data diri Bjorka terbongkar? Ini pengungkapan dari Muhammad Agung Hidayatullah


"Membawa atau menggunakan senjata api atau gas pengendali massa dilarang," aturan FIFA menyatakan hal tersebut. 


                                          Iklan 


Penggunaan gas air mata yang ditembakkan ke tribun penonton oleh polisi menjadi pertanyaan besar bagi pengunjung internet. 


"Meskipun jelas, peraturan FIFA melarang penggunaan gas air mata di stadion. Mengapa Anda bisa menggunakannya di stadion dengan kerumunan besar dan pintu keluar kecil," tulis seorang netizen di Twitter. 


Baca juga: SBY akan mencalonkan diri jadi presiden lagi, begini tanggapan anak buah AHY dikuningan


"FIFA melarang gas air mata ini, tapi mengapa polisi tidak tahu apa yang harus dilakukan?" membunyikan tempat tidur jaring lain. 


"FIFA sudah melarang gas air mata dibawa ke stadion, bahkan dilepaskan disana dilarang." 


Sementara itu, Kapolda Jatim Jenderal Nico Afinta mengatakan, pihaknya menembakkan gas air mata ketika suporter Arema yang tidak puas yang masuk ke lapangan melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan pemain dan ofisial. 


                                        Iklan


"Karena gas air mata, mereka keluar to the point, ke pintu keluar. Lalu ada yang berkerumun dan di dalam berkerumun itu ada kekurangan udara, kekurangan oksigen", kata Nico kepada awak media.

0 Response to "FIFA telah melarang, kenapa masih bisa menembakan gas air mata di stadion Kanjuruhan?"

Post a Comment

Jangan Merubah Kode Ini

Jangan Merubah Kode Ini

Jangan Merubah Kode Ini

Jangan Merubah Kode Ini