Cerita pilu sang Ayah yang anak nya menjadi salah satu korban Kanjuruhan
Polisi menembakan gas air mata kepada para seporter yang melakukan kerusuhan di stadion Kanjuruhan Malang.
Ayah Bellanis Edi Hermanto berbicara tentang meminta izin untuk menonton pertandingan Arema FC VS Persebaya di Stadion Kanjuruhan hingga akhirnya terbaring tak sadarkan diri di rumah sakit.
Menurut Edi, putrinya dan 15 temannya pergi menonton pertandingan Arema FC pada pukul 18:30.
Edi mengaku Bellanis sering menonton Arema FC di Stadion Kanjuruhan. Namun tidak seperti biasanya, sang putri baru pulang pukul 24:00 WIB.
Faktanya, Bellanis kembali ke rumah segera setelah pertandingan berakhir.
Iklan
"Dia sering menonton pertandingan Arema FC di Stadion Kanjuruhan. Biasanya dia pulang begitu pertandingan berakhir," kata Edi seperti dikutip Suryamalang.com, Senin (3 Oktober 2022).
Prihatin, Minggu dini hari (2 Oktober 2022) sekitar pukul 02.00 WIB, dia langsung menelepon anak itu. Namun ketika dia menelepon, ternyata temannya yang telah mengangkat telepon nya.
"Temannya bilang ada keributan di stadion. Sebelum masuk stadion, anak saya meninggalkan ponsel dan kunci motornya pada temannya," jelasnya.
Setelah mendengar kabar tersebut, Edi langsung bergegas menuju Stadion Kanjuruhan untuk mencari keberadaan putrinya.
Namun saat mencari di sekitar stadion, tidak dapat menemukan Bellanis, Edi segera melanjutkan pencariannya di lima rumah sakit yang menjadi rujukan para korban kerusuhan.
“Saya sekarang mencari putri saya di lima rumah sakit di Kabupaten Malang. Tapi anak saya tidak ada di sini," katanya.
Iklan
Edi mengatakan salah satu perawat di Rumah Sakit Wava Husada kemudian menyarankannya untuk memeriksak dirumah sakit di kota Malang, Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) di Malang.
Setibanya di IGD RSSA Malang, Edy mendapati putrinya sudah sakit Terbaring di tempat tidur dalam keadaan koma dan menggunakan ventilator
Kemudian ia berharap putrinya segera bangun dari koma dan cepat pulih .
Seperti diberitakan sebelumnya, setelah selesai nya pertandingan Arema FC vs Persebaya yang diakhiri dengan kemenangan bagi para tamu, Sabtu (1/10) malam.
Persebaya berhasil menang 3:2 dalam pertandingan ini.
Iklan
Kerusuhan itu berujung pada tragedi yang menewaskan ratusan orang. Menurut informasi yang diterima pada Minggu malam (2 Oktober), 125 orang tewas dalam peristiwa ini.
0 Response to "Cerita pilu sang Ayah yang anak nya menjadi salah satu korban Kanjuruhan"
Post a Comment