Energi hijau membantu pertanian di china
Cirebon, Banaspati -- Beberapa petani di Provinsi Zhejiang, China merasa terbantu dengan penggunaan energi hijau yang berdampak langsung pada pendapatan mereka.
"Jika tidak ada listrik untuk memompa air, bambu air ini akan mati karena kekeringan," kata Zhang Yuefeng, petani bambu air yang kami temui Senin di desa Yantiakeng, provinsi Guangdong, Pan'an.
Baca juga: Gempa Berkekuatan 7,2 Mengguncang Pesisir Timur Taiwan
Menurutnya, bambu air secara langsung mempengaruhi 80% pendapatan petani di desanya tahun ini.
Kabupaten Pan'an adalah salah satu pusat budidaya bambu air terbesar di Zhejiang.
Dampak penggunaan energi hijau melalui teknologi fotovoltaik juga dirasakan oleh petani jamur di Distrik Wuyi.
"Pembudidayaan shiitake membutuhkan panas tinggi dan tidak terkena sinar matahari langsung dan embun beku. Dengan memasang panel surya di atas rumah kaca, jamur shiitake tidak hanya dapat menahan angin dan hujan. tetapi juga dapat memberi daya pada peralatan AC."
Li Haijun, seorang petani jamur di desa Shangduantou, distrik Wuyi berkata.
Baca juga: Tutorial mengetahui whatsApp di bajak atau tidak dan cara mengatasi nya
"Sekarang dompet orang lebih tebal, hidup lebih aman," katanya.
Pada tahun 2021, pemasok listrik terbesar China State Grid telah menyelesaikan penggantian 10,1 juta kilowatt-jam (kWh) listrik di distrik Pan'an dengan menggunakan sekolah teknologi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
0 Response to "Energi hijau membantu pertanian di china"
Post a Comment